Rabu, 31 Maret 2010

B UDAK NAFSU

SISWI SMP DIPERKOSA KULI BANUGUNAN
Samsul Hadi - detikSurabaya

Tulungagung - Malang nian nasib Ayu-bukan nama sebenarnya. Gadis 14 tahun ini dinodai oleh pria yang baru dikenalnya. Siswi SMP ini diperkosa YP (24) seorang tukang bangunan asal Kelurahan Mangundikaran, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, yang berprofesi sebagai kuli bangunan.


Perkenalan Ayu dengan YP berawal dari salah kirim SMS. YP kemudian menghubungi Ayu dan mengajak berkenalan. Gayung disambut, ajakan perkenalan itu kemudian berubah jadi hubungan asmara. Kisah cinta siswi SMP ini berlangsung selama dua bulan. Setelah berpacaran melalui telepon, keduanya sepakat bertemu.

Awal Februari 2010, YP mendatangi Ayu, mereka bertemu di Terminal Tulungagung. Layaknya orang berpacaran, keduanya sepakat pergi jalan-jalan dan yang menjadi tujuan adalah rumah teman YP di kawasan Krian, Sidoarjo.

Keputusan Ayu ikut YP membawa petaka karena YP memaksanya untuk melayani nafsu bejat hingga berulang kali. Tak hanya di Krian, kejadian serupa diulangi di rumah kerabat YP di Tulungagung. Usai melampiaskan nafsu bejatnya, Ayu dipulangkan ke rumah.

Terungkapnya kejadian itu berdasarkan kecurigaan keluarga Ayu yang mendapati anaknya sering murung dan mengurung diri di dalam kamar. Curiga dengan perubahan yang ada, pihak keluarga mendesak dan mendapati pengakuan jika dirinya dinodai YP. Tak terima keluarga kemudian melaporkan peristiwa itu ke polisi.

"Dari laporan yang kami terima, kami langsung lakukan tindakan pengejaran. Pelaku YP berhasil kami amankan di rumah neneknya di Desa Mlorah, Kecamatan Rejoso, Nganjuk," kata KBO Reskrim Polres Tulungagung Iptu.Siswanto, saat ditemui wartawan di Mapolres Tulungagung, Selasa (2/3/2010).

Sementara YP saat pemeriksaan mengelak disebut melakukan perkosaan. Tindakan asusila diakui dilakukan tanpa paksaan, karena Ayu dianggap bersedia dengan alasan menolak dikawinkan dengan seorang lelaki pilihan keluarganya.

"Saya dicurhati ya saya dengarkan. Terus dia saya ajak juga tidak menolak," ungkapnya sambil tertunduk lesu.

YP mengaku siap bertanggung jawab dengan menikahi Ayu. Namun sayang keinginan itu tampaknya sulit terpenuhi, karena dia terancam mendapatkan hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Ini karena melanggar Pasal 81 UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002 tentang melakukan tindak pidana persetubuhan dengan anak di bawah umur. (wln/wln)


DITIDURI PACAR, SISWI SMA HAMIL
Irwan Yulianto - detikSurabaya

Situbondo - Pelajaran bagi orangtua yang punya anak gadis apalagi yang baru tumbuh dewasa. Jika tidak kejadian yang dialami oleh Ririn (16)-bukan nama sebenarnya bisa terjadi. Bujuk rayu sang pacar membuat Ririn menyerahkan kehormatannya. Hasilnya gadis ABG itu berbadan dua alias hamil.

Ririn mengaku dirinya sempat menolak ajakan sang pacar yang berinisial CN (18) asal Kecamatan Widuri, Bondowoso. Tapi penolakan Ririn tak membuat CN patah semangat. Dia terus merayu gadis yang masih pelajar SMA itu. Ririn kemudian percaya dengan semua bujuk manis sang kekasih. Persetubuhan terlarang itu terjadi 4 kali.

"Waktunya saya lupa, yang jelas sejak Juni hingga Oktober 2009 saya harus melayani nafsu bejatnya," ungkap Ririn kepada detiksurabaya.com saat melaporkan CN ke Polres Situbondo, Selasa (2/3/2010).

Tahu dirinya hamil, CN bertingkah. Dia menolak bertanggungjawab. Tidak terima, CN bersama kakeknya melapor ke polisi. "CN mengatakan akan bertanggungjawab atas perbuatannya itu, tapi kenyataannya saya disia-siakan," tutur Ririn yang saat ini hamil 2 bulan.

Sementara itu, pihak kepolisian saat ini langsung melakukan penyelidikan. Saksi pelapor sekaligus korban dimintai keterangan terkait masalah itu.

"Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan karena korbannya di bawah umur. Kita sementara ini menerapkan undang-undang tentang perlidungan anak," tandas Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Sunarto.


BOCAH SMP NODAI BOCAH SD
Muhammad Aminudin - detikSurabaya

Malang - Tidak ada yang tahu apa yang ada dibenak LM (15) asal Desa Srigonco, Bantur, Malang. Dia menyetubuhi Kuntum-bukan nama sebenarnya-pelajar kelas III SD. Ulah bejat pelajar SMP ini dilakukan di rumah Kuntum saat kondisi sepi.

LM sendiri sudah dikenal baik oleh orangtua Kuntum, pasalnya mereka tetangga dekat. Aksi LM dilakukan saat Kuntum selesai mandi. Kuntum langsung disetubuhinya di dalam kamar.

Perbuatan bejat LM terkuak setelah korban menceritakan kepada orangtuanya. Orangtua korban kemudian melaporkan LM pada polisi. Polisi langsung mengamankan tersangka.

"Pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Kusworo Wibowo kepada wartawan di Mapolres Malang, Rabu (3/3/2010).

Karena perbuatannya, LM terancam hukuman berat sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 kalau terbukti melakukan perbuatan asusila terhadap anak-anak. "Sementara ini pelaku diduga melakukan perbuatan cabul terhadap korban, mengingat hasil visum belum kita terima," ungkap Kusworo. (wln/wln)
detikSurabaya » News Jatim
Rabu, 31/03/2010 17:38 WIB
Tertangkap Mesum, PSK Sembunyi di Sawah
Irwan Yulianto - detikSurabaya



Sejoli Tertangkap Mesum/Irwan
Situbondo - Jatuh cinta kadang membuat orang lupa segalanya. Kadang norma yang ada dilanggar demi memuaskan hasrat. Seperti dua sejoli asal Situbondo ini dengan alasan dimabuk cinta melakukan perbuatan asusila.

Keduanya tertangkap basah sedang berhubungan intim di persawahan di Kelurahan Dawuhan,Kecamatan Situbondo. Adalah Satuan Polisi Pamong Praja atau biasa disingkat Satpol PP menangkap sepanjang kekasih ini saat patroli pada pukul 15.00 WIB, Rabu (31/3/2010).

Sepanjang kekasih ini awalnya ketakutan melihat petugas Satpol PP. Keduanya melarikan dan sempat terjadi aksi kejar-kejaran. Sang pria bisa melarikan diri namun sialnya sang wanita berhasil 'tertangkap'.

Tapi sebelumnya polisi ekstra keras merayunya agar keluar dari persembunyiannya. Sang wanita bersembunyi di tengah sawah yang penuh lumpur. Untuk membujuknya petugas mendatangi sang wanita yang diketahui bernama Lia Susmiyani (24), warga Desa Olean, Kecamatan Situbondo.

Lia mengakui kalau dirinya memang hendak melakukan hubungan intim di kebun sawah dekat areal persawahan itu. Lia juga mengaku kalau dirinya memang berprofesi sebagai penjajah seks komersial (PSK).Kebun pisang di dekat sawah kata dia menjadi tempatnya untuk melayani pria hidung belang yang ingin berkencan dengannya.

"Setiap ada tamu yang mau kencan dengan saya, ya tempatnya di kebun pisang itu," tuturnya kepada detiksurabaya.com.

Lia kemudian dibawa ke markas Satpol PP. Lia diberi surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Jika mengulangi maka tindak pidana ringan menunggunya.

"Dia mengaku sebagai PSK, kami sendiri memang selalu melakukan patroli ke sejumlah tempat yang sering digunakan untuk berbuat mesum," ungkap Kasi Operasi Satpol PP Mugiyono.
(wln/wln)


Selengkapnya...

Senin, 29 Maret 2010

PEMBUKA REJEKI

Amalan Asma-ul Husna untuk Membuka Pintu Rejeki

Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap umatnya. Karena itu, jika nama-nama tersebut kita sebut sebagai suatu permohonan, niscaya akan mempunyai pengaruh yang sangat besar.

Anjuran untuk berdoa menggunakan Asmaul Husna telah tercermin dalam firman Allah:
“Hanya milik Allah Asma-Ul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asma-Ul Husna, dan tinggalkan orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapatkan balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Surat Al-A’rof Ayat 180).

Berikut ini saya sertakan beberapa amalan Asma-Ul Husna yang berguna untuk membuka pintu rejeki kita.

AL WAHHAABU
Artinya:
Dzat yang maha memberi, yaitu memberikan segalanya terhadap kebutuhan makhlukNya, tanpa diminta sebelumnya Allah sudah menyediakannya.
Keutamaannya:
- Bisa menjauhkan dari kesempitan rejeki
- Bisa mendatangkan kemudahan.
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA WAHHAAB” sebanyak 23 kali berturut-turut sebagai amalan rutin setiap selesai sholat fardlu atau setelah sholat Hajat 2 raka’at sebanyak 800 kali, maka baginya akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan diberikan kemudahan dalam segala urusannya.

AR ROZZAAQU
Artinya:
Dzat yang maha memberi rejeki, yaitu memberi rejeki untuk semua makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya. Dan Dia pula yang menentukan banyak dan sedikitnya rejeki yang akan diberikan pada hamba-hambaNya.
Keutamaannya:
- Bisa memudahkan jalan rejeki
- Bisa memberikan keberuntungan
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA ROZZAAQ” sebanyak-banyaknya setiap hari seteah sholat fardlu, maka ia akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan usahanya selalu mendapat keuntungan yang berlimpah-limpah.

AL BAASITHU
Artinya:
Dzat yang maha melapangkan rejeki, yaitu memberikan kelapangan rejeki kepada hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, sehingga banyak orang bodoh dapat hidup kaya-raya, sebaliknya orang yang cerdik, pandai hidupnya miskin. Nah, demikian itulah yang dinamakan “sudah menjadi suratan takdirNya”.
Keutamaan:
- Bisa memajukan usaha dalam perniagaan
- Bisa memberikan keuntungan
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA BAASITH” sebanyak-banyaknya sebagai amalan yang rutin setelah sholat fardlu atau setelah sholat hajat membaca 300 kali, maka akan dijamin usahanya dalam bidang perniagaan mendapat kemajuan yang pesat dan selalu memperoleh keuntungan.

AL JALIILU
Artnya:
Dzat yang maha sempurna, yaitu Dia tidak mempunyai cacat dan kekurangan apapun sebagaimana yang dialami makhukNya. Jadi kesempurnaan Allah itu meliputi segala-galanya.
Keutamaan:
- Bisa mempercepat kemajuan perdagangan
- Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA JALIIL” sebanyak 99 kali, sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka bila dia seorang pedagang akan cepat maju, bila seorang pegawai akan segera naik pangkat dan bila seorang petani akan panen yang melimpah seta dijauhkan dari kesulitan hidup.

AL QOYYUUMU
Artinya:
Dzat yang maha berdiri sendiri, yaitu tidak berhajat kepada siapapun juga didalam mengatur dan mengurus makhlukNya.
Keutamaan:
- Bisa melancarkan jelannya rejeki
- Bisa dicintai dan disegani semua orang
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA QOYYUUM” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardlu, maka baginya akan diberi jalan kelancaran rejeki dan juga dicintai serta disegani oleh banyak orang.

AL AAKHIRU
Artinya:
Dzat yang maha akhir, yaitu Dia tidak ada masa berakhirnya sebagaimana yang dialami hamba-hambaNya.
keutamaanya:
- Bisa memudahkan rejeki
- Bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA AAKHIR” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat tahajjud, maka akan dimudahkan jalan rejekinya serta bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

AL QHONIYYU
Artinya:
Dzat yang maha kaya, yaitu Dia yang sangat kaya raya di atas segala-galanya, sehingga kekayaanNya dapat mencukupi kebutuhan hamba-hambaNya.
Keutamaannya:
- Bisa memberikan kecukupan dalam kehidupan
- Dapat anugerah keberkahan rejeki yang didapat
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA GHONIYYU” sebanyak 400 kali sebagai amalan rutin setiap hari setelah sholat fardlu, maka baginya akan diberi kecukupan didalam kehidupannya dan setiap rejeki yang diperoleh akan membawa keberkahan.

AL MUGHNIY
Artinya:
Dzat yang maha memberi kekayaan, yaitu semua kekayaan yang dimiliki oleh manusia itu adalah merupakan pemberian dari Allah SWT, tetapi kebayakan manusianya sendiri yang tidak menyadari, sehingga ia menjadi pelit ketika dianjurkan untuk membelanjakan hartanya di jalan Allah.
Keutamaannya:
- Bisa memudahkan apa yang dicita-citakan
- Bisa memperlancar jalannya rejeki
Cara mengamalkan:
Barang siapa membaca “YAA MUGHNIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang rutin setiap hari setelah sholat fardlu, atau dibaca pada tengah malam setelah sholat Hajat, maka jalan rejekinya akan diberi kelancaran dan apa yang menjadi cita-citanya akan mudah terlaksana.

Kesungguhan dalam mengamalkan Asma-Ul Husna merupakan syarat yang mutlak diterimanya suatu permohonan, selain itu dibutuhkan juga keyakinan dan kesabaran yang penuh. Waktu terbaik untuk mengamalkan Asma-Ul Husna adalah tengah malam. Saat sebagian besar manusia telah tidur terlelap, merupakan waktu terbaik dan mustajab untuk memohon kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat

Selengkapnya...

UMAT SELAMAT

Ummat Yang Bercahaya Di Hari Kiamat
Senin, 29 Maret 2010

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّ أُمَّتِيْ يُدْعَوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ آثَارِ اْلوُضُوْءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيْلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wudhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian (yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
فَحَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذِهِ اْلمُنَاسَبَةِ اْلمُبَارَكَةِ...
Limpahan puji ke hadirat Allah Yang selalu menyeru hambaNya pada keluhuran, walaupun mereka selalu berada dalam kehinaan, namun Sang Maha tidak berputus asa terus mengundang para pendosa menuju pengampunan dan kasih sayangNya, Dialah Allah Maha bercahaya dan Maha menerangi jiwa hamba-hambaNya dengan cahaya keindahanNya, yang jika cahaya keindahan itu berpijar pada jiwa hambaNya maka teranglah sanubarinya, tenang dan damailah hari-harinya, tenanglah wilayahnya tenanglah wilayah-wilayah sekitarnya, dan tercerahkanlah jiwanya dengan Allah . Ia selalu asyik melakukan sujud, ia selalu menikmati lezatnya menyebut nama Allah, ia selalu merasa lezat ketika mengingat Allah, ketika ia sampai pada puncak kesulitan dan musibah lalu ia teringat perjumpaannya dengan Allah ia lupa dan gembira dengan detik kerinduan berjumpa dengan Allah . Jika seorang kekasih mencintai kekasihnya, kemudian ia mendapat musibah apapun lantas teringat kepada kekasihnya maka lupalah ia segala musibahnya. Sebaliknya dia yang sedang dalam kenikmatan dunia,dalam keluasan harta seluas apapun ia akan lupa dengan harta dan kekayaannya itu jika ia diputuskan hubungannya oleh kekasihnya. Yang paling dirisaukan oleh hamba yang mengerti hubungan antara makhluk dan Khalik (pencipta) adalah diputusnya hubungannya oleh Allah, jika cintanya diputus oleh Allah. Datang kepada saya keluhan tentang kesedihan karena diputus oleh kekasih “ saya diputus oleh kekasih saya”, beruntung kau tidak diputus oleh Allah kasihNya swt, (tapi) tetap tersambung. Seribu makhluk di langit dan bumi memutuskan hubungan asal Engkau (Wahai) Rabbi bersamaku dan mencintaiku, biarkan seluruh makhkuk memutuskan hubungan denganku...
Namun, orang yang mencintai dan merindukan Allah maka Allah akan berikan cahaya cinta hingga orang tidak mau memutus hubungan dengannya, maka kita perdalam cinta kita kepada Allah daripada kepada makhlukNya swt. Yang paling ditakutkan dan dirisaukan adalah diputusnya hubungan oleh Allah, oleh cinta Allah. Oleh karena itu, manusia yang paling mulia yang paling mencintai Allah, Sayyidina Muhammad saw, ketika beliau dilempari di Thaif maka beliau bersabda :
إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ غَضَبٌ عَلَيَّ فَلاَ أُبَالِي
“ Asalkan Engkau tidak murka padaku, maka aku tidak peduli”
Kemana aku ( Nabi Muhammad ) akan pergi wahai Tuhanku, aku pergi kepada musuhku aku dicabik-cabik , dipukuli dan lain sebagainya, pergi kepada teman-temanku mereka di bantai oleh musuhku, kemana aku harus pergi wahai Rabb,, tapi asalkan Engkau tidak murka kepadaku aku tidak peduli wahai Rabbi.
Demikian hadirin hadirat, cinta Sayyidina Muhammad SAW kepada Allah SWT. Mau dilempar oleh musuh-musuhnya , disiksa dan dicabik-cabik, atau musuh datang pada temannya kemudian juga menyiksa dan membantainya, semua ini terjadi Rasul saw tidak peduli asalkan Allah tidak murka padanya. Inilah makna hakikat cinta tersuci dari manusia tersuci kepada Yang Maha Suci, Allah SAW.
Bagaimana dengan kita, apakah ada keputusan dari Allah untuk memutus hubunganNya dengan kita? Allah SWT berfirman :
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ( الزمر : 53
“ Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (banyak sekali berdosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”. ( QS. Az Zumar : 53)
Hadirin hadirat kita sudah risau, bisa saja Allah memutus hubunganNya dengan kita sehingga kita tidak mencium wanginya surga selama-lamanya, namun Rabbul ‘Alamin berfirman “ Jangan berputus asa dari rahmat ( cinta dan kasih sayang ) Allah”.
إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ( الزمر :53
“ Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa “. ( QS. Az Zumar : 53 )
Hadirin hadirat inilah indahnya Rabbul ‘Alamin SWT, seraya berfirman :
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ ¤ وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ ¤ وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ ¤ قُتِلَ أَصْحَابُ الأُخْدُودِ ¤ النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ ( البروج :1-5
“ Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan, Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit, ”. ( QS. Al Buruuj: 1-5 )
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ ( البروج :1
“ Demi langit yang mempunyai gugusan bintang ”. ( QS. Al Buruuj: 1 )
Al Buruuj adalah bintang yang berpijar dengan cahaya dan berpijar dari cahaya bintang lainnya dan juga termasuk meteor yaitu bintang yang melintas dengan cepatnya, kesemua itu di sebut Al Buruuj. Demi langit yang menyimpan berjuta triliun bintang dan planet ,demikian firman Allah.
وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ ( البروج : 2
“ Dan demi hari yang dijanjikan “. ( QS. Al Buruuj : 2 )
Hari yang dijanjikan oleh Allah yaitu hari kiamat, hari dimana tidak ada sesuatu dari aib dan kebaikan yang bisa disembunyikan di hadapan Rabbul ‘Alamin Allah SWT.
وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ ( البروج : 3
“ Dan demi yang menyaksikan dan yang disaksikan “. ( QS. Al Buruuj : 4 )
Para mufassir imam imam ahli tafsir) banyak yang menafsirkan makna kata “ Syaahid dan Masyhuud “ , sebagian mengatakan hari ‘Arafah dan hari Jum’at , dan sebagian lagi menafsirkan bahwa makna Syaahid ( yang menyaksikan ) adalah Allah SWT, dan Masyhuud ( yang disaksikan ) adalah makhluk-makhlukNya.
قُتِلَ أَصْحَابُ الأُخْدُودِ ( البروج : 4
“ Binasalah orang-orang yang membuat parit “. ( QS. Al Buruuj : 5 )
Disini akan saya jelaskan riwayat Shahih Muslim, tentang seorang anak kecil yang sangat shalih. Berkata seorang tukang sihir yang tua renta kepada raja ; “ Aku sudah tua renta dan tidak lama lagi aku akan mati, maka tolong carilah anak muda atau anak kecil untuk kuajarkan sihirku dan kuwariskan ilmuku supaya bisa berbakti padamu“, maka Raja mencari anak kecil yang baik dan cerdas kemudian dibawa dan belajar pada tukang sihir itu, anak ini sudah belajar juga pada seorang Rahib (ulama’ dimasa itu), tapi karena ini adalah perintah raja maka ia pun datang. Karena dia masih kecil, tiap kali datang menjumpai tukang sihir itu ia menampar tukang sihir yang sudah tua itu lalu pergi. Maka orang-orang mengatakan anak ini kurang ajar, tukang sihir berkata :“ sudah biarkan saja, namanya juga anak kecil “, hari kedua berbuat begitu lagi, dan hari ketiga tukang sihir berkata : “ Wahai raja, carikan anak yang lain saja karena aku mempunyai firasat anak itu akan membawa kejahatan bagi kerajaan “. Anak kecil ini terus belajar kepada Rahib, sehingga ia menjadi anak shalih yang dimuliakan Allah dan doanya mustajab. Semua orang yang datang kepadanya meminta doa, dikabul oleh Allah SWT. Ada diantara mereka yang buta, sembuh dari butanya, ada yang tidak bisa bicara akhirnya bisa bicara, ada yang lumpuh sembuh dari lumpuhnya, semua hajat dikabulkan setelah meminta doa pada anak kecil ini. Maka seseorang yang biasa duduk bersama raja dia seorang yang buta, ia penasaran kemudian pulang dan meminta doa pada anak kecil itu,iapun didoakan oleh anak kecil itu maka si buta ini pun sembuh. Kemudian orang ini balik kepada sang raja, raja berkata : “ kamu kan yang biasa duduk bersamaku?, kamu kan buta?”, orang itu menjawab : “ ia, dulu aku buta, tapi sekarang sembuh”, sang raja bertanya lagi:“ siapa yang menyembuhkanmu?”, ia berkata : “ ALLAH “. Maksudmu ada Tuhan selain aku ?, kata raja. “Tentu, Tuhanku ALLAH bukan engkau wahai raja”, maka raja pun marah ditangkaplah orang ini teman yang selalu duduk menemaninya, disiksa dan ditanya dari mana kau dapat ajaran ini, yang mengatakan bahwa Tuhan adalah Allah?, maka ia pun akhirnya berkata “ aku belajar dari anak kecil itu, dan meminta doa darinya”. Maka anak kecil itu ditanya, belajar dari mana kau wahai anak kecil? dia menjawab :” aku belajar dari Rahib “, maka Rahib pun ditangkap dan ketiganya dikumpulkan. Pertama Rahib yang ditanya “ kau yang menjadi biang dari ajaran ini, mau tinggalkan kepercayaan yang mengatakan Tuhan adalah Allah, kembali pada ajaranku bahwa aku adalah Tuhan, kalau tidak aku akan membunuhmu?!”, maka Rahib menjawab : “ Aku tidak akan menyembahmu, Tuhanku tetap ALLAH”. Maka Rahib itu digergaji, tubuhnya dibelah menjadi dua, kenapa di gergaji dan tidak disembelih langsung?, karena supaya terasa pedihnya. Kemudian raja melihat orang yang kedua, orang buta yang menjadi sembuh dan berkata:” wahai temanku kau telah melihat siksa yang begitu pedih, kau mau seperti itu atau kau kembali pada ajaranku?! orang itu berkata “ Tuhanku ALLAH ”, maka ia pun digergaji. Tinggallah anak kecil itu, untuk anak kecil ini raja tidak berani, karena kalau raja perbuat hal seperti itu pada anak kecil rakyatnya akan protes, maka anak kecil itu dibebaskan. Lalu raja memanggil anak-anak kecil yang seumur dia dan berkata : “ kalian ajak anak ini ke atas gunung, kalian ku beri dinar dan dirham, sesampainya di puncak gunung jatuhkan dia ke jurang “, pasukan raja diikutkan bersama mereka. Sesampainya di atas gunung anak kecil ini sudah mempunyai firasat bahwa ia akan dicelakakan , maka ia berdoa kepada Allah “ Wahai Allah lindungi aku dari mereka “, maka gunung pun terguncang dan semuanya wafat kecuali anak kecil ini. Anak kecil itu kembali pada raja (namanya anak kecil, kalau orang dewasa pasti dia lari menjauh dari raja), raja terkejut melihat anak itu kembali seraya bertanya : “mana teman-temanmu dan pasukanku?”, semuanya mati di gunung hanya aku yang selamat, Allah menyelamatkan aku, jawab anak itu. Kemudian raja berkata “ ya sudah sana kamu pulang”,
lalu raja berkata kepada orang-orang yang diatas usianya dan beberapa pasukannya : “ ajak dia main ke laut, sampai di tengah laut masukkan ke dalam tong besar dan tenggelamkan dia di laut, lalu kalian pulang”. Maka anak kecil ini di bawa ke laut sesampainya di laut dia dimasukkan ke dalam tong, lantas anak keci itu berdoa kepada Allah: “ Ya Allah lindungi aku dari mereka “, maka Allah menjadikan gelombang lautan yang sangat dahsyat dan menenggelamkan semuanya, tong yang memang berisi udara belum di beri pemberat terus mengambang sampai ke tepi pantai, selamat lagi anak kecil ini, maka ia balik kepada raja, raja kaget melihat anak itu kembali dan bertanya “mana teman mu yang lain?” Anak itu menjawab : “semuanya mati tenggelam di laut, hanya aku yang selamat, Allah yang selamatkan aku!!” maka raja terdiam.
Kemudian anak kecil itu berkata “ wahai raja, jika kau ingin membunuh aku maka taati perintahku, kalau kau tidak taat perintahku kau tidak akan bisa membunuh aku”, maka raja taat dan berkata : “ ya sudah, apa yang kau perintahkan”? raja pun taat kepada anak kecil yang menyembah Allah SWT. Anak itu berkata : “ kau kumpulkan semua rakyatmu, lalu ikat aku di sebuah tiang kemudian panah aku dengan panah milikku, saat akan memanah sang pemanah harus berteriak :
بِسْمِ اللهِ رَبِّ اْلغُلاَمِ
“ Dengan nama Allah, Tuhan anak kecil ini…! “
Maka raja tidak sadar dengan perbuatan itu, raja mengumpulkan rakyatnya dan mengikat anak itu di sebuah tiang di tengah-tengah rakyat, dan raja berkata “lihat anak yang kalian anggap hebat, dan setiap doanya mustajab dia sekarang akan mati di tangan pemanahku” , maka saat memanah sang pemanah sudah diperintah untuk berteriak :
بِسْمِ اللهِ رَبِّ اْلغُلاَمِ
maka panah sampai ke tubuh anak kecil itu dan ia pun wafat. Maka semua orang berseru :
أَمَنَّا بِرَبِّ اْلغُلاَمِ
“ Kami beriman kepada Tuhan anak itu….! “
Dan rakyat tidak lagi mau menyembah raja, karena raja berkata dengan kewibawaannya “ lihat anak ini akan mati”, bukan kewibawaan dia membuat kematian anak ini tapi justru karena kemuliaan Tuhan anak kecil itu karena sang pemanah sudah diperintah untuk mengucapkan “ Bismillaahi Rabbil Ghulaam”, maka ini yang benar maka banyak yang masuk Islam. Sang raja risau, lalu ia menggali Ukhduud Parit), barusan yang saya sebut dalam surah Al Buruuj, tafsir daripada firman Allah :
قُتِلَ أَصْحَابُ الأُخْدُودِ ( البروج : 4
“ Binasalah orang-orang yang membuat parit “. ( QS. Al Buruuj : 5 )
Ukhduud yaitu sebuah parit besar di isi kayu bakar dan dinyalakan apinya, maka orang yang tidak mau meninggalkan agama yang mereka anut yaitu agama Allah, maka akan dibakar dilempar ke dalam api.
Al Imam At Thabari di dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ketika kejadian itu,,,,Allah mewafatkan mereka sebelum di sentuh api, sebelum disentuh api mereka sudah wafat sehingga mereka tidak merasakan terbakarnya api, sebaliknya Allah SWT berfirman :
قُتِلَ أَصْحَابُ الأُخْدُودِ ¤ النَّارِ ذَاتِ الْوَقُودِ ¤ إِذْ هُمْ عَلَيْهَا قُعُودٌ ¤ وَهُمْ عَلَى مَا يَفْعَلُونَ بِالْمُؤْمِنِينَ شُهُودٌ ¤ وَمَا نَقَمُوا مِنْهُمْ إِلا أَنْ يُؤْمِنُوا بِاللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ¤ الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ¤ إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ ( البروج : -104
“ Binasalah orang-orang yang membuat parit, yang berapi (yang mempunyai) kayu bakar , ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman, Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji, Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu, Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar “. ( QS. Al Buruuj : 4-10 )
Al Imam At Thabari mengatakan makna siksa api jahannam sudah jelas, maka yang tidak mau tobat dan tidak mau menyembah Allah, akan mendapatkan itu. Tapi apa maksud kalimat :
وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ ( البروج : 11
“ Dan bagi mereka siksaan yang membakar” ( QS. Al Buruuj : 11 )
Al Imam At Thabari menukil beberapa riwayat yang tsiqah ( kuat ) di dalam tafsirnya, bahwa setelah api selesai membenamkan muslimin di dalam parit itu, maka api itu keluar dari parit itu dan membakar semua orang yang menyaksikan disekitarnya, mereka di siksa dan lama di bakar oleh api itu tetapi tidak juga mati, mereka terus hidup dan terus tersiksa dengan api itu padahal kalau orang di bakar dengan api hanya bertahan beberapa puluh detik saja, namun mereka tidak juga mati walaupun api sudah membakar mereka, karena firman Allah bahwa mereka akan mendapatkan siksaan api yang demikian dahsyat panasnya, disebabkan mereka menyiksa dan membakar muslimin muslimat di masa itu.
Demikian hadirin hadirat…Yang ingin saya ulas adalah kekuatan muslimin muslimat itu ada pada Allah SWT . Seorang anak kecil, yang kelihatannnya tidak berdaya hati-hati kalau dia sudah dicintai Allah SWT .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Inilah Jiwa yang mulia dan suci itu kalau sudah dicintai oleh Allah SWT, beruntung orang yang mendekat padaNya dan merugi orang yang menjauh dariNya. Kemudian Allah meneruskan firmanNya :
إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ ) البروج : 11
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; itulah keberuntungan yang besar”. ( QS. Al Buruuj : 11)
Hadirin hadirat tawaran Ilahi menawarkan ini kepada kita, dan tentunya semua kita yang hadir berharap untuk melihat surga Allah SWT. Semoga Allah SWT Yang Maha Agung, yang memiliki ‘arsy yang agung dan yang memiliki kerajaan langit dan bumi memastikan seluruh kita yang hadir ini adalah penduduk sorga dan tidak melihat neraka selama-lamanya, dan tidak juga terkena siksa kubur , tidak juga terkena sulitnya sakaratul maut, tidak juga terkena banyaknya musibah di dunia, selalu dalam rahmat di dunia dan akhirah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Rasul SAW bersabda diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari berkaitan dengan firman Allah SWT :
إِنَّمَا يَخْشَى الله َمِنْ عِبَادِهِ اْلعُلَمَاءُ ( فاطر : 28
“ Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama “. ( QS. Fathir : 28 )
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari :
اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ
“ Ulama’ adalah pewaris para Nabi “
Maksudnya apa? Kemuliaan-kemuliaan tuntunan Ilahi dan keberkahan yang ada di masa Rasulullah SAW itu tidak sirna dan padam tapi berkesinambungan sepanjang generasi dan tidak akan pernah ada akhirnya, hingga akhir zaman. Sebagaimana sabda beliau riwayat Shahih Al Bukhari :
لاَ تَزَالُ طاَئِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظاَهِرِيْنَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظاَهِرُوْنَ ( صحيح البخاري
“Selalu ada kelompok dari ummatku yang terus muncul dengan kebenaran, hingga mereka menghadap Allah mereka akan terus ada dan terlihat jelas” (Shahih Bukhari)
Kecuali di saat-saat kehancuran (hari kiamat) maka tiada lagi muslimin muslimat, hari kehancuran yaitu hari kiamat. Namun yang dimaksud Nabi adalah sampai sebelum datangnya hari kiamat, pada saat akan dekat waktu kiamat di saat itu masih ada ulama’, masih ada orang-orang mulia dan para shalihin dan mereka itu akan terus terlihat di hari kiamat .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah …
Sesungguhnya orang yang paling risau dan khusyu’ hatinya kepada Allah adalah para Ulama’. Kalau kita temukan di masa sekarang orang yang mengaku ulama, mengaku hafal Al Qur’an, mengaku hafal banyak hadits tapi bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW dan juga tidak khusyu’ maka tentunya bukan ulama’ yang diakui oleh Allah SWT. Masa sekarang, mau disebut ulama’ tapi mengharamkan orang berzikir, mengharamkan orang-orang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan berkumpul dalam kemaksiatan tidak diributkan tetapi berkumpul karena berzikir dan bershalawat dikatakan hati-hati bid’ah, syirik. Maasyaallah!! Yang seperti ini bukan ulama’ tapi ini adalah orang-orang yang belum memahami Ilmu Hadits .
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari, Rasulullah SAW bersabda :
يَذْهَبُ الصَّالِحُونَ الأَوَّلُ فَاْلأَوَّلُ وَيَبْقَى ‏حُفَالَةٌ ‏‏كَحُفَالَةِ الشَّعِيرِ أَوِ التَّمْرِ لاَ يُبَالِيهِمُ اللَّهُ بَالَةً
“Orang-orang shalih telah pergi (wafat), satu per satu, sampai tidak tersisa seorangpun kecuali manusia-manusia yang buruk, ibarat sampah gandum atau ampas kurma yang Allah tidak lagi mempedulikan mereka sedikitpun.” ( HR. Bukhari )
Maksudnya adalah kalau suatu lingkungan masyarakat tiada lagi orang shalih, tidak ada lagi ulama disitu, maka hati-hati wilayah itu berada pada peringkat nomor satu untuk mendapatkan musibah, karena Allah tidak peduli. Bukan Allah tidak peduli pada mereka berarti Allah kejam pada mereka, bukan. Namun tentunya musibah datang kepada mereka untuk menghapus dosa-dosa, itu menjadi bentuk cinta Allah. Maksudnya, Allah tidak peduli adalah kalau ada orang – orang shalih ada kumpulan majelis zikir, majelis ta’lim, ketika Allah akan menurunkan musibah maka di tunda dulu, karena masih ada orang shalih berdoa meminta untuk dijauhkan dari musibah, masih ada orang yang beristighfar, masih ada orang yang memuji Allah, maka Allah SWT menyingkirkan musibah itu. Tetapi, jika tidak ada lagi orang shalih maka Allah tidak segan-segan untuk menghapus dan menghabisi dosa-dosa mereka dengan menumpahkan kesedihan kepada umat itu, hal ini adalah dari kasih sayang Allah tapi kasih sayang yang pedih, seperti seorang Ibu yang melihat anaknya sakit, misalnya anak itu tidak bisa diobati hanya dengan diberi vitamin c, harus dengan disuntik, mau tidak mau sang anak merasakan pedihnya jarum yang ditusukkan ke tubuhnya demi mengobatinya. Demikian juga masyarakat suatu wilayah yang tidak mau mendekat kepada Allah kecuali setelah diberi musibah, maka didatangkanlah musibah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini “ Janganlah kalian bermukhalafah (bertentangan) dengan para ulama’ dan shalihin karena jika ini terjadi maka keadaan kita tidak dipedulikan oleh Allah”. Maka semoga para ulama’ kita, Shalihin kita senantiasa mengajarkan kita untuk selalu bersamar para ulama’ dan shalihin, lebih-lebih lagi selalu bershalawat mencintai Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Yang Allah SWT telah berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ ( الأنفال :33
“ Dan Allah tidak akan mengazab mereka, selama engkau ( Muhammad ) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, selama mereka meminta ampunan “. ( QS. Al Anfaal : 33 )
Perbanyaklah istighfar kepada Allah, karena itu akan menjadi benteng dari datangnya musibah, perbanyak shalawat dan cinta kepada Allah dan Nabi Muhammad dan para shalihin, makmurkan masjid, makmurkan majelis taklim, makmurkan majelis zikir maka musibah akan semakin jauh dari kita, Insyaallah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Sampailah kita pada hadits mulia, yang mana Nabi kita Muhammad SAW ingin membanggakan ummatnya di hari kiamat, seraya bersabda :
إِنَّ أُمَّتِيْ يُدْعَوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِيْنَ مِنْ آثَارِ اْلوُضُوْءِ فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيْلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ ( صحيح البخاري
“ Sungguh ummatku digelari di hari kiamat sebagai cahaya yang terang benderang, dari bekas wdhunya, maka barangsiapa yang mampu diantara kalian untuk memperluas bagian ( yang disentuh air) pada anggota wudhunya , maka lakukanlah ( HR. Bukhari )
Maksud dari hadits ini adalah memperbanyak wudhu. Dan para ulama’ kita di dalam mazhab As Syafi’i diantaranya Al Imam An Nawawi Al Imam Ar Raafi’i dan lainnya mengatakan, yang di maksud adalah anggota wudhu itu kita lebihkan yang di sentuh air . Jadi kalau wajah sudah jelas anggota wudhu dan batasnya dari telinga kiri ke telinga kanan dari ujung dahi teratas sampai ujung dagu, itu batas yang wajib terkena air dalam berwudhu. Kalau mau mendapatkan Ghurran Muhajjalin ( cahaya yang terang benderang ), maka membasuhnya diperluas ke kanan kiri dan atas bawah hingga sampai ke leher, jadi bukan hanya batas wajib saja yang terkena air wudhu. Kalau membasuh tangan disunnahkan untuk melebihkannya sampai tengah-tengah ‘adhud (di antara siku dan tulang punggung, di atas siku) bukan di siku karena kalau sampai di siku itu adalah batas wajib. Jadi agar mendapatkan ghurran muhajjalin, maka basuhlah tangan sampai ke atas siku. Adapun kaki, maka membasuhnya dilebihkan sedikit di atas mata kaki. Jadi kalau berwudhu jangan dipaskan di batasan yang wajib saja, tapi lebihkan sedikit. Demikian pula rambut jangan di hanya yang fardhu saja, untuk rambut meskipun yang dikenai air hanya beberapa helai saja itupun sudah sah wudhunya, tapi sunnah kesemuanya untuk mendapatkan Ghurran muhajjalin. Maka kita akan dibanggakan oleh Nabi kelak di hari kiamat. Demikian sabda Rasulullah SAW yang tiada lain Rasul ingin kita bercahaya, Rasul SAW ingin kita terang benderang, Rasul ingin kita indah, tampan dan cantik di hari kiamat karena bekas air wudhu, Ghurran Muhajjalin di hari kiamat. Ghurran itu adalah salah satu bintang seperti najm, bintang yang berpijar. Muhajjalin itu berpijar dengan cahaya yang terang benderang. Indahnya Sang Nabi memberi tahu perhiasan yang memperindah wajah kita di hari kiamat yaitu dengan memperbanyak wudhu , dan wudhu itu menghapus dosa. Hadirin hadirat,, Nabi kita selalu menginginkan kita pada sesuatu yang paling mulia, pada hal-hal yang paling indah.
Semoga aku dan kalian di hari kiamat berkumpul dengan golongan “ Ghurran Muhajjalin” wajah yang terang benderang karena bekas air wudhu kita. Dan semoga hadits yang kita baca ini membawa keberkahan bagi kita, karena hadits ini sangat musalsal dari guru ke guru hingga kepada Rasulullah SAW. Semoga kita di dalam kemuliaan Ghurran Muhajjalin di yaumul qiyamah dan juga di dunia kita terang benderang dengan cahaya wudhu’ kita, Amiin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan tentang beberapa pertanyaan yang muncul dari saudara saudari kita, yaitu tentang khitan bagi bayi wanita. Kedokteran tidak memperbolehkan khitan bagi bayi wanita, karena hal itu akan membahayakan kesehatan bayi wanita. Tapi khitan bagi bayi wanita adalah sunnah muakkadah, diriwayatkan oleh Al Imam Abi Daud dan Al Imam At Turmuzi di dalam Mazhab Al Imam As Syafi’i bahwa khitan bagi bayi wanita sunnah muakkadah, dan bagi bayi laki-laki hukumnya wajib walaupun namanya “Sunat” tapi hukumnya wajib. Jadi khitan bagi bayi wanita , mereka yang mau melakukannya, lakukanlah dan yang tidak mau melakukannya tidak berdosa. Namun kalau ditanya hukumnya adalah sunnah, walaupun semua kedokteran di barat dan timur melarang, maka kita ummat muslimin tetap mengikuti Sayyidina Muhammad SAW . Namun karena hal ini sunnah maka boleh dilakukan, boleh tidak. Tapi kalau seandainya dilakukan akan membawa mudharat ( bahaya ), maka jangan dilakukan.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Yang kedua adalah pertanyaan tentang apakah keturunan Rasulullah SAW itu sudah terputus, karena wafatnya Sayyidina Husain ibn Ali bin Abi Thalib di dalam peperangan karbala, jawabannya adalah tentunya orang yang mengatakan keturunan Rasulullah itu putus sudah ada sejak zaman Nabi SAW, dan sudah Allah jawab dengan firmanNya :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ¤ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ¤ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ( الكوثر : 1-3
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Telaga Alkautsar, Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berqurbanlah, Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus keturunannya”. ( QS. Al Kautsar : 1-3 )
Ayat yang ketiga yang menjawab orang yang mengatakan keturunan Nabi terputus. Orang-orang di masa Nabi mengatakan keturunan Nabi itu putus, karena anak laki-lakinya semua wafat (Qasim, Ibrahim, Abdullah ) yang tersisa Sayyidatuna Fathimah Az Zahra’ dan putrid putri beliau saw, maka dikecoh oleh kaum kuffar qurays dikatakan putus keturunannya, dalam bahasa arabnya adalah Abtar. Abtar itu tidak punya keturunan, kenapa? karena semua anaknya wanita, tidak punya anak laki-laki, maka Allah SWT menjawab :
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ ( الكوثر : 3
“ Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus”. ( QS. Al Kautsar : 3 )
Ayat ini menjawab semua mereka yang mengatakan putusnya keturunan Rasulullah SAW, merekalah yang akan di putus keturunannya oleh Allah swt, wal’iyazubillah, jadi kalau bicara hati-hati. Dan ayat ini menjawab bahwa keturunan Rasul SAW berkesinambungan, tidak terputus.
Lebih dari seratus hadits yang meriwayatkan bahwa keturunan Rasul berkesinambungan sampai di masa Nabi Isa bin Maryam dibangkitkan kembali di akhir zaman.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Dan juga pertanyaan lain tentang hukum nikah Mut’ah. Nikah mut’ah ini kawin kontrak hanya beberapa hari selesai, hal ini pernah diperbolehkan oleh Rasul SAW kemudian diharamkan. Sebagaimana arak, khamr, minuman keras pernah dihalalkan kemudian dihalalkan. Jadi hal ini sudah diharamkan, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari oleh Sayyidina Ali Bin Abi Thali Kw bahwa Rasul telah mengharamkan nikah mut’ah, dan hal ini juga teriwayatkan lebih dari sebelas hadits di dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim tentang diharamkannya nikah kontrak (kawin mut;ah), demikian hadirin hadirat. Sebenarnya masih banyak pertanyaan lain, namun hanya ini yang bisa kita bahas malam hari ini.
Juga masalah salaman saya lihat semakin hari semakin padat, semakin banyak yang cedera, terkadang saya yang cedera, kadang yang ingin bersalaman yang cedera. Jadi kalau dalam salaman tidak usah terlalu memaksakan diri, yang kebagian salaman,,,,,yang tidak kebagian salaman saya doakan Allah yang sampaikan rahmatNya kepadanya. Dan juga jangan khawatir ini (hanya) sentuhan jasadiah (tubuh), sentuhan kulit bisa dilepas lagi, tapi sentuhan hati tidak bisa lepas dunia dan akhirah. Semoga kita selalu dalam keluhuran.
Kita bermunajat kepada Allah SWT, semoga Allah sukseskan semua perjuangan kita, semoga Allah swt munculkan kedamaian khususnya di bumi Jakarta umumnya di seluruh wilayah muslimin di barat dan timur. Rabbi kami berdoa untuk diri kami, agar Engkau terangi jiwa kami dengan cahaya namaMu, dengan cahaya khusyu’, dengan cahaya kemuliaan, Kau terangi langit dengan berjuta triliun bintang-bintang dengan cahaya yang demikian dahsyatnya, entah berapa juta triliun mega watt yang menerangi setiap planet itu, dan Kau bisa membuatnya terang benderang, maka terangi jiwa kami wahai Rabbi lebih dari langit yang telah kau terangi menjadi terang benderang dengan cahaya namaMu Yang Maha Indah.
Ya Rahman Ya Rahiim, singkirkan dari kami keinginan untuk membuat dosa, munculkan kepada kami keinginan untuk berbuat baik. Ya Rahman Ya Rahim,, kami berdoa untuk saudara saudari kami yang terkena musibah, yang wafat agar dikumpulkan bersama para syuhada’, yang masih hidup semoga Engkau gantikan dengan kemuliaan dunia dan akhirat. Dan kami berdoa untuk teman-teman kami yang masih terjebak dalam narkotika atau perjudian, yang terjebak dalam perzinahan dan semua kriminal yang barangkali mereka terjebak di dalamnya, hujani mereka dengan taubat dan hidayah, undang mereka untuk berbuat luhur, undang mereka agar berbuat mulia Ya Allah. Ya Rahman Ya Rahim,, dan kami berdoa untuk negeri kami ini yang baru saja di pimpin oleh pemimpin dan kabinet-kabinet yang terpilih. Rabbi jadikan pemimpin dan kabinet menteri kami dilimpahi rahmat dan keberkahan dan Kau tuntun mereka pada keluhuran, barangkali mereka ada yang dalam kesalahan maka bimbing dalam kebenaran, mereka yang dalam kesalahan bimbing pada keluhuran, mereka yang dalam ketidakfahaman balikkan pada kebenaran, Ya Rahman Ya Rahim Ya Zal Jalaali wal Ikram, mereka juga yang telah maju, para konglomerat mereka para pengusaha yang menindas orang-orang muslim, Rabbi.. beri mereka hidayah, gantikan hati mereka dengan hati yang suka mencurahkan harta kepada para fuqaraa’, dan para kaum fuqara’ kami, kaum –kaum susah dan miskin kami, Rabbi.. mereka terus merintih dalam kesusahan, jika niatMu ingin mengangkat mereka pada derajat yang luhur maka percepatlah dan ganti dengan kemakmuran dunia dan akhirah . Banyak para fuqara’ yang Kau tindihkan dengan masalah-masalah yang sulit dan kefaqiran demi mengangkat derajat mereka luhur di akhirah, maka percepatlah wahai Rabbi dan kemudian muliakan mereka dalam kemakmuran dunia dan akhirah. Wahai Allah Yang memiliki alam semesta, kami berdoa dan memanggil namaMu yang Kau telah berfirman dalam hadits qudsi :
ياَابْنَ آدَم إِنَّكَ ماَرَجَوْتَنِيْ وَدَعَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كاَنَ مِنْكَ وَلاَ أُباَلِي
“ Wahai anak Adam! Sesungguhnya jika engkau berharap dan memohon ampunan dariKu, maka akan Aku ampuni segala dosa-dosamu dan tidak Kupedulikan lagi “.
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama…
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لاَإلهَ إِلاَّ الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ.
Hadirin, kita tidak lupa dengan firman Allah “ Bahwa Allah SWT tidak akan memutus rahmatNya, jangn putus asa dengan cintaNya, Jika kekasihmu memutus cintanya padamu , maka Allah tidak akan memutus cintaNya pada kita, jadi jangan risau. Dan yang perlu saya sampaikan acara kita malam 1 Januari Insyaallah, sudah dikeluarkan izinnya yaitu di pintu utama gelora Bung Karno, semoga acara ini sukses. Guru mulia kita Al Musnid Al ‘Arif billah Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh yang telah menyetujui acara ini dan acara haul Al Imam Fakhrul Wujud Abu Bakr bin Salim tanggal 3 Januari hari Ahad di Cidodol seperti biasa setiap tahunnya, lalu acara malam selasa kita tanggal 4 Januari Insya Allah di Monas bersama beliau juga. Semoga acara-acara ini sukses. Demikian yang bisa saya sampaikan, kita lanjutkan dengan mengenang kembali Indahnya Idola kita, Nabi kita Sayyidina Muhammad SAW. Tafaddhal Masykuraa…
مَوْلاَيَ صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا أَبَدًا عَلَى حَبِيْبِكَ خَيْرِ الخَلْقِ كُلِّهِمِ
Terakhir Diperbaharui ( Monday, 09 November 2009


Selengkapnya...

LANCAR REJEKI

Demi Lancarnya Rejeki; Selalu Bersyukur dan Jangan Sakiti Istri
Religi Add comments

Kisah melancarkan rejeki ini saya dapat tanpa sengaja. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 1994-an saat saya berangkat kuliah, saya bertemu dengan orang yang memberikan wejangan ini. Hari itu saya terburu-buru berangkat ke tempat kuliah, maklum hari itu saya agak terlambat padahal hari itu mata kuliah favorit saya. Saat hujan turun tiba-tiba, saya baru sadar kalau lupa membawa mantel, akhirnya berteduhlah saya di sudut sebuah warung. Di tempat itu saya berkenalan dengan seorang yang sangat baik, dia seorang menantu kyai pemilik pondok pesantren. Obrolan kami tambah seru saat menginjak materi rejeki bagi manusia.

Pekerjaan dia adalah pekerjaan serabutan. Dia tidak memiliki pekerjaan tetap, tetapi dia bersyukur bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Sandang, pangan, dan perhiasan untuk istrinya selalu tercukupi tanpa kekurangan. “Itulah misteri rejeki mas”, Kata orang itu pada saya. Saat saya tanya apa rahasianya rejeki dia selalu berlimpah, jawaban dia terletak pada selalu bersyukur, dan terpenting jangan pernah sedikitpun menyakiti atau membuat kecewa istri. “Itu wejangan yang selalu diberikan oleh mertua saya, dan saya membuktikan sendiri sampai sekarang”, kata orang itu dengan wajah serius.

Dengan selalu bersyukur, bahkan saat terkena musibah sekalipun, kenikmatan yang akan kita terima akan ditambah oleh Allah. “Itu janji Allah, bukan main-main mas”, kata orang itu. Janji Allah tentang umatnya yang mau bersyukur memang sering kita dengar dalam berbagai kotbah atau ceramah agama. Jika kita mau menghitung berapa nikmat yang diberikan Allah pada kita, pasti tidak akan pernah habis. Itulah gambaran rasa syukur yang harus kita ungkapkan, tapi terkadang banyak manusia yang lupa mensyukuri nikmat tersebut.

Berikutnya jangan sakiti istri anda. Inilah poin yang saya pegang terus sampai sekarang. Pekerjaan seorang istri adalah pekerjaan terberat dalam keluarga. Seorang istri harus selalu melayani suami, melahirkan dengan taruhan nyawa. Membesarkan dengan susah payah, terkadang rela mengorbankan waktunya agar anaknya bisa tumbuh sehat dan berbagai pengorbanan yang tak terhitung saat harus berusaha memenuhi serta melayani kebutuhan suami dan anak-anaknya. Dengan melihat beratnya tugas sang istri di atas, tegakah anda menyakiti istri anda?

Menurut orang yang saya kenal tersebut, banyak tidaknya rejeki yang dia terima terkadang tergantung pada perlakuannya pada sang istri. Saat dia keluar rumah mencari sesuap nasi dengan niat membahagiakan istrinya (saat itu dia belum punya anak), rejeki yang dia terima hari itu pasti banyak. Sebaliknya jika saat berangkat mencari nafkah dia sebelumnya menyakiti hati istrinya, terkadang dia tidak mendapat hasil apapun yang bisa dibawa pulang.

Kisah di atas mungkin terkesan dibuat-buat, tetapi saya baru sadar dan merasakan sendiri saat saya sudah berkeluarga. Apa yang saya alami sama persis dengan yang dialami orang yang saya kenal beberapa tahun yang lalu tersebut. Istri memang mempunyai peranan sangat besar dalam mendatangkan rejeki bagi kita. Mungkin doa istri mempunyai kekuatan yang dahsyat bagi sebuah keluarga. Pesan saya, jangan pernah sedikitpun menyakiti hati istri anda jika ingin rejeki kita berlimpah. Semoga kisah ini berguna bagi anda semua
Selengkapnya...

RENUNGAN

Keadaan Jenazah Ketika Wafat
Senin, 29 Maret 2010

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ وَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهُ صَعِقَ
(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Jika telah diletakkan jenazah untuk diusung di leher mereka, jika Jenazah orang shalih maka ia (ruh nya) berkata : percepatlah..!, jika bukan orang baik maka ia berkata : wahai celakalah tubuh, kemana mereka akan membawa tubuh ini..!, suara itu didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia, jika manusia mendengarnya ia akan roboh pingsan/wafat” (Shahih Bukhari)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
حَمْدًا لِرَبٍّ خَصَّنَا بِمُحَمَّدٍ وَأَنْقَذَنَا مِنْ ظُلْمَةِ اْلجَهْلِ وَالدَّيَاجِرِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ هَدَانَا بِعَبْدِهِ اْلمُخْتَارِ مَنْ دَعَانَا إِلَيْهِ بِاْلإِذْنِ وَقَدْ نَادَانَا لَبَّيْكَ يَا مَنْ دَلَّنَا وَحَدَانَا صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْحَمْدُلِلهِ الَّذِي جَمَعَنَا فِيْ هَذَااْلمَجْمَعِ اْلكَرِيْمِ وَاْلحَمْدُلِلهِ الَّذِيْ جَمَعَنَا فِيْ هَذَا اْلجَمْعِ اْلعَظِيْمِ
Limpahan Puji ke hadirat Allah SWT Yang Maha Luhur, Maha penguasa tunggal dan abadi sepanjang waktu dan zaman , Maha menciptakan kehidupan dan Maha melimpahkan anugerah tiada berhenti dan rahmatNya yang tiada pernah terputus, berjuta-juta kenikmatan bagaikan rantai yang terus tersambung kepada kehidupan segenap hambaNya, kenikmatan hidup kenikmatan bergerak kenikamatan diam kenikmatan melihat dan lain sebagainya dari kenikmatan yang terus mengalir di muka bumi ini, bagaikan rantai-rantai kasih sayang Ilahi yang langsung bersambung kepada segenap hamba-hambaNya, dan itu merupakan seruan dan merupakan isyarat dan juga merupakan panggilan dari Allah SWT agar kita menerima cintaNya, menerima kasih sayang dan kelembutan Ilahi, sebagaimana firmanNya :
وَإِذَا سَألَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ( البقرة : 186
“ Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhamamad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu”. ( QS. Al Baqarah : 186 )
Hadirin hadirat…فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ “Sungguh Aku ini Maha dekat”, karena memang selalu melimpahkan kenikmatan dan anugerah kepada hamba lebih daripada segenap hamba satu sama lain. Tiadalah seorang kekasih yang pemberiannya melebihi pemberiaan Allah kepada kekasihNya di antara makhluk dan lainnya, namun Allah Maha Raja alam semesta terus memberi dan menganugerahi hamba-hambaNya dan itu adalah bukti yang terjelas atas makna kalimat “ Sungguh Aku Maha dekat”, karena memang tidak ada yang lebih dekat kepada kita dari Allah SWT dan kedekatan tentunya bukan kedekatan jarak yang bisa dibatasi dengan jarak, tapi kedekatan ini adalah kedekatanNya yang teramat dekat melebihi segenap kasih sayang hamba satu sama lain, dan inilah maksudnya, فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ paling cepat memaafkan segenap kesalahan, paling cepat menjawab tobat dan penyesalan hamba diganti dengan maaf dan limpahan pahala, sebagaimana firman Allah SWT :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ وَعَمَلَ عَمَلاً صَالِحًا فَألُئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّأتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا . الفرقان : 70 )
“Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan , maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang”. ( QS. Al Furqan : 70 )
Inilah Yang Maha baik dan tiada kasih sayang melebihi ini, kalau seandainya kita mempunyai orang yang bersalah kepada kita atau berbuat jahat kepada kita belum tentu kita memaafkannya, kalau kita maafkan pun apa iya kita akan memberi sekedar kesalahannya itu diganti dengan anugerah dan pemberian?? Itu hanya ada pada Allah SWT :
يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّأتِهِمْ حَسَنَاتٍ
“ Allah ganti kejahatan (dosa) mereka dengan kebaikan “
Sebanyak apa dosanya di ganti dengan pahala, karena mau mendekat kepada Allah SWT. Semoga seluruh jiwaku dan kalian setiap waktu dan saat bercahaya dengan cahaya keinginan dekat dengan Allah SWT, yang dengan itu pengampunan dan anugerahNya dunia dan akhirah bathinan wa zhahiran selalu berlimpah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Sampailah kita pada hadits mulia ini, dimana Rasul SAW menjelaskan bagaimana keadaan kematian, ketika seseorang telah wafat jika ia jenazah orang yang baik maka ketika jenazah itu di angkat dan diusung di atas leher orang-orang yang mengangkatnya di pundak mereka, maka di saat itu berkatalah ruh nya :
قَدِّمُوْنِيْ قَدِّمُوْنِيْ
“ Percepatlah percepatlah (sampai ke kuburku)”
Karena ia tau ia akan sampai kepada kebahagiaan yang kekal, ia akan sampai kepada keluhuran, ia tak akan lagi menemui fitnah dan kesusahan, ia tak akan lagi menemui musibah dan masalah, selesai sudah. Maka ruh itu berkata “ percepat percepat kalian untuk menguburkan ku”. Kalau bukan orang yang shalih, orang yang banyak berbuat jahat maka ruh nya berseru :
يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُوْنْ بِهَا ( رواه البخاري
“ Sungguh celaka mau dibawa kemana jenazah ini “. ( HR. Bukhari)
Mau di bawa kemana jenazahku ini, mau di bawa kemana tubuhku ini betapa meruginya ia,celaka lah aku celakalah tubuhku yang penuh kesalahan ini karena akan dimintai pertanggung jawaban. Maka Rasulullah SAW bersabda suara itu di dengar oleh seluruh apa-apa yang ada di alam ini kecuali manusia,
يَسْمَعُهَا كُلُّ شَيْئٍ إِلَّا اْلإِنْسَانُ لَوْ سَمِعَهُ لَصَعِقَ ( رواه البخاري
“Segala sesuatu mendengar suara itu (jeritan ruh) kecuali manusia, kalau manusia mendengarnya maka ia akan pingsan ”. ( HR. Bukhari )
Hadirin hadirat…
Dari hadits ini kita memahami dan sedikit memecah pertanyaan yang sering muncul kepada saya, apakah iya orang yang sudah wafat itu bisa menghantui? (jawabannya adalah) Tidak bisa, kecuali para shalihin. kalau orang-orang shalih, orang baik maka bisa saja ia mengunjungi keluarganya atau kerabatnya untuk menyampaikan wasiat bukan menghantui, kalau menghantui tidak bisa. Orang yang sudah wafat itu kalau dia orang yang banyak dosa maka ia dipenjara untuk menebus dosa-dosanya, kalau seandainya ia orang yang baik maka ia di istirahatkan. Jadi yang menghantui itu adalah makhluk ghaib yang disebut jin atau dari kaum syaitan bukan orang itu barangkali berwujud dengan wujud orang itu, nafikan (hilangkan/jangan percaya) segala hal seperti ini dari fikiran kalian. Orang yang wafat akan menjadi hantu, mengganggu manusia, jangankan mengganggu manusia, ia sibuk dengan dirinya sendiri tidak sempat mengganggu orang lain. Ketika ia berdosa ia sibuk bertanggung jawab atas dosanya tidak bisa mengganggu apalagi mendatangi orang lain.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Ingatlah suata saat kelak bahwa semua teman kita akan kita tinggalkan, dan di saat itu kita hanya sendiri bersama Allah. Coba kita renungkan jika seandainya dipastikan pada diri kita, kita akan berpindah ke suatu tempat ke suatu hutan belantara yang ada pemiliknya, di situ banyak binatang buasnya dan di situ juga ada istana-istana mewah, apa yang akan kau perbuat ? Surat sudah datang kepadamu pasti kau akan pindah di waktu yang kau tidak tahu, bisa saat ini, bisa besok,atau tahun depan tapi pasti datang, apa yang kita perbuat ? Kita akan pindah kesana, di sana itu tidak ada orang yang kita kenal kecuali hutan belantara tapi pemiliknya memberikan istana-istana yang mewah, tempat yang indah dan tempat yang mulia untuk tamu-tamu nya, kalau tidak menjadi tamunya kita di dalam hutan belantara yang penuh binatang buas yang belum tentu ada makanan dan barangkali ada jurang api, barangkali ada perangkap dan lain sebagainya, maka apa yang kita perbuat ? Tentunya kita ingin menjalin hubungan dengan sang pemilik tempat tersebut, agar apa ? Agar kita sampai disana menjadi tamunya yang mulia, (maka) lebih-lebih lagi di alam barzah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Sebelum kita ingin menjalin hubungan dengan Allah, Allah SWT telah menawarkan jalinan hubungan dengan kita dengan Alqur’an Al Karim, dengan tuntunan para Nabi dan Rasul. Allah SWT pemilik alam barzah dan alam akhirah sudah menginginkan kita mendekat denganNya, ingin kau menjadi tamuNya yang mulia di dunia, tamunya yang mulia di alam kubur, tamunya yang mulia di alam barzah , tamunya yang mulia di alam akhirah nanti, ini sudah ditawarkan kepada kita, cuma kita yang terus menolaknya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Terimalah tawaran kasih sayang Ilahi ini, ingatlah nanti kita akan pindah ke tempat itu bukan tempat yang jauh bagaikan dua ruangan yang terpisah dengan satu pintu, masing-masing pindah semuanya akan melewati pintu itu pindah kesana, kalau ia orang yang banyak berbuat jahat maka keadaannya seperti orang yang tadi di sebut dalam hadits, ia berkata “sungguh celaka mau di bawa kemana jenazahku itu yang penuh dengan dosa, nanti akan dipertanggung jawabkan oleh Allah SWT”, tapi kalau ia orang yang baik, ia akan berkata “percepatlah aku ke kuburku, aku akan sampai ke tempat kebahagiaan”.<./p>
Hadirin hadirat…Di sana keputusan tergantung pada Yang Maha Abadi, Allah. Di mana tempat kita, apakah di dalam penjara alam kubur, penjara alam kubur lebih dahsyat dari penjara di dunia, (dan selain itu) ada yang ditidurkan, ada yang diperjumpakan dengan arwah kerabatnya yang sudah wafat juga, ada yang diperjumpakan dengan Rasulullah SAW, mana yang kau pilih, ini pilihan sudah di hadapan kita, A B C D E F mana yang kau pilih?, Hadirin hadirat..beruntung mereka yang memilih ingin bersama ruh Sayyidina Muhammad SAW, maka jawablah dengan perbuatan, jawablah dengan niat, jawablah dengan penyesalan atas dosa-dosa kita, jawablah dengan membenahi diri kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Rasul SAW menyampaikan hadits ini, seraya Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitab Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini, sebagian Ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan kalau sampai suara itu di dengar oleh manusia maka akan mati, maka itu adalah jeritan jenazah yang pendosa, kalau jenazah yang shalih maka orang yang mendengarnya akan membuatnya tenang, namun pendapat lain di dalam Fathul Bari Al Imam Ibn Hajar menjelaskan pendapat yang kedua adalah bahwa manusia tidak bisa mendengar suara ruh, kalau manusia mendengar suara ruh maka mereka akan kaget dan terguncang ruhnya dan wafat, karena suara ruh jauh lebih tajam daripada suara lisan, karena suara ruh sudah di pendam di bentengi atau di saring oleh getaran pita suara, kalau seandainya suara ruhnya masih terdengar maka akan membuat manusia wafat, namun Al Imam Ibn Hajar menukil pendapat yang pertama bahwa suara ruh itu tidak bisa di dengar dan jeritan ruh para pendosa itu akan membuat manusia ketakutan. Demikian hadirin hadirat…tentunya kita berharap tidak satu pun diantara kita yang hadir ini dalam kehinaan di alam kubur. Semoga kita semua saat jenazah sudah di angkat,saat tubuh kita di usung ruh kita berkata قَدِّمُوْنِيْ قَدِّمُوْنِيْ “ percepat, percepat”, segera mendapatkan kebahagiaan yang kekal. Panjangkan usia kami dalam keberkahan dan kemakmuran dalam hidayah dan kasih sayangMu Ya Allah.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Sayyidina Sa’ad ibn Ubadah RA sakit, Rasul SAW menjenguknya bersama Sayyidina Abdurrahman Ibn ‘Auf dan para sahabat lainnya, ketika sampai Sa’ad bin ‘Ubadah dalam keadaan sakit dan tersengal-sengal dan dikira sudah sakaratul maut maka Rasul SAW berkata “ apakah dia sudah menghembuskan nafas yang terakhir”?, maka para sahabat berkata “ tidak Wahai Rasulallah, belum wafat”, maka Rasul SAW melihat Sa’ad bin Ubadah lalu mengalirlah air mata Rasulullah SAW, para sahabat melihat Rasulullah SAW mengalirkan air mata, merekapun ikut menangis juga. Maka Rasulullah SAW berkata :
أَلَا تَسْمَعُوْنَ إِنَّ اللهَ لَا يُعَذِّبُ بِدَمْعِ اْلعَيْنِ وَلَابِحُزْنِ اْلقَلْبِ وَلَكِنْ يُعَذّبُ بِهَذَا فَأشَارَ إِلَى لِسَانِهِ أَوْ يرْحَمُ . ( صحيح البخاري
“ Bukankah kalian mendengar? Bahwa Allah tidak mengazab air mata yang mengalir dan tidak juga hati yang sedih,akan tetapi Allah mengazab sebab ini ( sambil menunjuk ke lisannya SAW ) atau dikasihi sebab lisan. ( HR. Bukhari )
Maksudnya Al Imam Ibn Hajar di dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa menangisi mayyit itu yang paling baik kalau tidak bisa bertahan maka jangan bersuara, cukup mengalirkan air mata saja, tapi jika bersuara pun hal ini bukan hal yang mungkar dan membuat mayyit tersiksa, tidak. Tapi yang diharamkan adalah niyaahah, niyahah itu sampai menarik rambut dan menjerit – jerit dan meronta-ronta lalu menyalahkan takdir, tidak menerima takdir, ini yang disebut niyahah. Kita lanjutkan hadits Rasul SAW
“ Tidakkah kalian mendengar suara tangisku ”, kata Rasul SAW tentunya para sahabat mendengar. Maka Rasul SAW berkata Allah itu tidak akan marah kalau seandainya kita mengalirkan air mata kesedihan atau hati kita bersedih atas saudara kita yang wafat, tidak akan murka Allah, namanya kekasih di tinggal oleh orang yang dicintainya, anaknya kah, suaminya kah, temannya kah, tentunya ia menangis dan sedih, maka Allah tidak akan murka akan hal itu tetapi Allah bisa murka karena ini ( seraya menunjuk ke lidah beliau) atau mengasihani dan melimpahkan kasih sayang sebab lidah. Maksudnya apa? Allah SWT bisa murka karena ucapan kita, Allah juga bisa menyayangi kita karena ucapan kita , demikian pula jenazah, akan menyulitkannya kalau keluarganya terus tidak menerima takdir kematiannya ( misalnya berkata : aku tidak rela saudaraku ini mati, kenapa takdir begini, kenapa Allah tidak adil ) hal itu akan memberatkan jenazah, karena Allah akan menuntutnya, engkau tidak mengajari saudara, kerabat dan keluargamu tentang kesabaran? Dan sebaliknya Allah bisa mengasihi jenazah kalau di doakan oleh keluarganya dan kerabatnya .
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
أَلَا تَسْمَعُوْنَ إِنَّ اللهَ لَا يُعَذِّبُ بِدَمْعِ اْلعَيْنِ وَلَابِحُزْنِ اْلقَلْبِ وَلَكِنْ يُعَذّبُ بِهَذَا فَأشَارَ إِلَى لِسَانِهِ أَوْ يرْحَمُ
Ingatlah ucapan ini, hati-hatilah Allah itu bisa murka atau melimpahkan kasih sayang karena ucapan lidah kita. Jadi, kelanjutannya adalah memperbanyak doa menambah kasih sayang Allah kepada kita, memperbanyak zikir menambah kasih sayang Allah kepada kita, oleh sebab itu berkumpul untuk mendoakan jenazah dan lain sebagainya sudah jelas hadits ini bisa di angkat sebagai dalil, bahwa orang yang di dalam kubur sungguh mendapat kasih sayang sebab lisan, ucapan zikir seperti tahlil dan lain sebagainya, dan tentunya di dalam seluruh mazhab telah berittifaq semua amal pahala yang dikirimkan kepada yang wafat sampai kepada yang wafat. Dan yang disebut putus amalnya adalah amalnya dia karena dia tidak bisa beramal lagi kecuali tiga hal saja yaitu shadaqah jariyah, anak shalih yang mendoakannya dan ilmu yang bermanfaat, selain itu tidak ada lagi dia bisa beramal, namun amal orang lain yang dikirimkan tentunya hal itu sampai dan hal itu sudah dilakukan oleh Rasulullah SAW sebelum semua orang melakukannya, bahkan Rasulullah SAW mengirimkan pahala untuk semua yang hidup dan yang wafat . Diriwayatkan dalam Shahih Muslim saat Rasulullah SAW menyembelih kurban seraya berkata :
اَللَّهُمَّ فَتَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّد وَمِنْ آلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
“ Wahai Allah terimalah kurban ini dari Muhammad, dari keluarga Muhammad dan dari seluruh ummat Muhammad “
Sembelihan untuk seluruh ummat beliau yang masih hidup,yang sudah wafat atau yang belum lahir di masa itu kebagian dari pahala kurbannya Rasulullah SAW, demikian hadits riwayat Shahih Muslim.
Hadirin hadirat…
Lantas hadits yang tadi disebutkan:
إِنَّ اْلمَيِّتَ لَيُعَذَّبَ بِبُكَاء أَهْلِهِ عَلَيْهِ
“ Sesungguhnya mayyit itu di siksa karena tangisan keluarganya atasnya”.
Al Imam Ibn Hajar di dalam Fathul Bari mensyarahkan makna hadits ini, menukil beberapa hadits shahih bahwa yang dimaksud adalah di masa itu orang-orang yang akan wafat itu sudah berwasiat kalau aku wafat nanti tangisi, ada kelompok penangis yang memang tugasnya menangisi mayyit, maksudnya kalau seandainya orang-orang yang tidak baik maka tentunya banyak yang tidak menangis, maka dibayarlah orang-orang untuk menangisi mayyit itu, ini yang dimaksud dalam hadits tersebut. Makna yang kedua adalah orang yang minta ditangisi ketika ia wafat, nanti kalau aku wafat kalian harus menangisiku maka hal ini yang di maksud oleh Al Imam Ibn Hajar. Yang ketiga, orang yang tidak mengajari keluarganya untuk bersabar kalau seandainya ada kematian dari keluarganya. Namun pendapat yang terkuat adalah yang pertama dan yang kedua, dan yang ketiga ini bukan pendapat jumhur (jumhur : mayoritas) . Pendapat jumhur adalah dulu di masa jahiliyah ada orang yang sengaja membayar kelompok tertentu untuk menangisi, hal itu yang membuat mayyit tersiksa disebabkan perbuatan orang itu menangisi, tapi jika seseorang menangisi mayyit begitu saja hal itu terjadi di masa Rasulullah SAW, demikian juga para shahabat besar sebagaimana riwayat tadi Sa’ad bin Ubadah RA, namun karena Rasulullah menjenguknya ia belum wafat, maka di saat itu Sa’ad Bin Ubadah sembuh dari sakitnya dan tidak wafat.
Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari ketika Sayyidina Jabir bin Abdillah RA meriwayatkan ayahnya wafat , “ di saat ayahku wafat aku menangisi jenazah ayahku yang wafat, dan orang-orang melarang aku, supaya jangan menangis keras, tapi Rasullullah tidak melarangku “. Orang sedang menagis sedih mau dilarang dihardik lagi, Rasul SAW adalah orang yang paling lembut, beliau diam. Namun ketika datang Fathimah Ra (bibi Jabir bin Abdillah) maka ia menangisinya (tidak melarang/menghardik), lihat (bagaimana) cara Rasul untuk mendiamkan orang yang menangis , Rasul SAW tidak menghardik “keluar jangan tangisi mayyit..!!” beliau tidak berkata begitu, tapi beliau berkata :
تَبْكِيْنَ عَلَيْهِ أَوْلَا تَبْكِيْنَ مَا زَالَتِ اْلمَلاَئِكَةُ تَظِلُّهُ بِأَجْنِحَتِهَا حَتَّى رَفَعْتُمُوْهُ
“Engkau menangisi atau tidak menangisi jenazah ini, sungguh malaikat tetap menaunginya sampai kalian mengangkat jenazahnya “.
Lihat cara Nabi SAW menenangkan orang yang sedang dalam kesedihan, ditenangkan, maksudnya apa? Supaya berhenti tangisnya, supaya terhibur dari kesedihannya, bukan dihardik. Demikianlah akhlak Nabi Muhammad SAW ketika Sayyidina Jabir menangis, Rasul tidak melarang yang lain melarang sedangkan Rasul diam. Tapi ketika bibinya datang dan menagis, maka Rasul menenangkan denagn ucapan ini :
تَبْكِيْنَ عَلَيْهِ أَوْلَا تَبْكِيْنَ مَا زَالَتِ اْلمَلاَئِكَةُ تَظِلُّهُ بِأَجْنِحَتِهَا حَتَّى رَفَعْتُمُوْهُ
Demikian indahnya cara dan metode yang sangat luhur dan sempurna dari budi pekerti Rasulullah SAW.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, tentunya ini berkaitan dengan pertanyaan yang sering muncul tentang hadits Rasul SAW :
قَاتَلَ اللهُ اْليَهُوْدُ إِتَّخَذُوْا قُبُوْرَأَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
“ Allah memurkai orang-orang Yahudi yang menjadikan kubur para Nabi mereka sebagai masjid”
Ini diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, dan dijadikan dalil oleh sebagian saudara-saudari kita muslimin muslimat bahwa kuburan ulama di masjid haram hukumnya dan dimurkai Allah, tentunya tidak demikian makna dari hadits ini. Dijelaskan oleh Hujjatul Islam Wabarakatul Anam Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari mensyarahkan makna hadits ini adalah, bahwa yang dimaksud adalah menjadikan di atas kubur para Nabi sebagai tempat shalat, menginjak-injaknya atau menyembahnya, itu yang dilarang. Tapi kalau seandainya kuburan Ulama atau Shalihin di samping masjid atau di wilayah masjid hal itu tidak dilarang karena hal itu tidak ada larangannya, demikian yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari. Jadi, bertabarruk dengan para shalihin dan ulama dan juga barangkali pewakaf masjid menjadikan kuburan di dekat masjid hal itu tidak apa-apa. Dan dijelaskan pada Faidhul Qadiir menjelaskan bahwa berkata Al Imam Baidhawi bahwa kuburan Nabi Ismail adalah di Masjidil Haram justru orang thawaf disitu dan dijadikan tempat shalat, bahkan juga Masjid An Nabawy yang padanya terdapat kuburan Nabi Muhammad SAW, memang di masa Rasul SAW kuburan Nabi itu belum masuk menjadi wilayah masjid namun setelah perluasan di masa Khalifah Utsman bin Affan RA, diperluas di masa Khalifah Ali bin Abi Thalib Kw terus diperluas dan diperluas sampai lingkungan makam Rasul itu termasuk ke dalam lingkungan masjid, tapi kan tidak menginjak makamnya tentunya di situ ada temboknya, kan orang rukuk dan sujud di hadapannya kubur Rasul SAW hal itu sudah berjalan di masa para sahabat, hal itu sudah ada di masa Al Imam Bukhari , Al Imam Muslim dan Imam seluruh mazhab, para ulama dan para hujjatul Islam, jika hal itu munkar maka tentunya mereka tidak akan diam, bukan orang di zaman sekarang yang protes terhadap sesuatu yang sudah berjalan di masa Rasululullah SAW. Jadi yang dimaksud adalah menjadikan kubur para Nabi untuk disembah, demikian hadirin hadirat yang dijelaskan oleh Al Imam Bukhari dalam Shahihnya. Dan juga yang sering ditanyakan tentang hadits :
لَاتُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ اَلْمَسْجِدِ اْلحَرَامِ وَمَسْجِدِيْ هَذَا وَمَسْجِدِ اْلأَقْصَى
" Janganlah memaksakan ( berusaha keras) mengadakan perjalanan kecuali pada tiga masjid, Masjidil Haram dan Masjid ku ini ( Masjid Nabawy) dan Masjidil Aqsa”
Hadits ini sebagian saudara-saudara kita menjadikannya dalil larangan ziarah, tentunya beda. Dimana ziarah, dimana urusan Masjid Al Aqsa, Masjid An Nabawy dan Masjidil Haram. Al Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari mensyarahkan makna hadits ini bahwa tidak ada larangan pergi ke masjid lain kalau disitu ada makam para shalihin atau bertabarruk padanya, yang menjadi makruh adalah mengkhususkannya untuk shalat, kalau untuk shalat tidak ada tempat yang lebih afdhal dari masjid itu, masjid di barat dan timur orang bilang kemuliaannya seperti apapun, tidak ada masjid yang lebih mulia shalat padanya daripada tiga masjid itu, Jadi semua masjid sama pahala shalatnya kecuali tiga masjid itu, jadi kalau datang ke suatu masjid untuk shalat di dalamnya, Rasul katakana semua Masjid itu sama hukum shalatnya jangan kalian terlalu bersemangat untuk mengunjungi masjid ini, atau masjid ini, itu makruh hukumnya bukan haram, kecuali tiga masjid tadi kalau ke Masjidil Haram, masjidil Aqsa, dan Masjid An Nabawy sangat bersemangat itu boleh. Tapi Al Imam Ibn Hajar menjelaskan diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul SAW berkunjung ke masjid Quba setiap hari sabtu, ini menunjukkan tidak ada larangan datang ke masjid manapun yang ingin kita kunjungi. Rasul SAW setiap hari sabtu datang ke masjid Quba dekat Madinah Al Munawwarah dan tidak pernah meninggalkannya, ini menunjukkan bahwa berkunjung ke masjid-masjid manapun ini boleh-boleh saja demikian ziarah shalihin, dan berkata Al Imam Ibn Hajar bahwa hadits ini juga membatalkan pendapat yang mengatakan larangan ziarah ke makam para shalihin dan masjid-masjid yang di bangun para shalihin, karena yang dimaksud larangan adalah kemuliaan masjidnya bukan shahib makam orang shalih yang ada di masjid tersebut, ziarah boleh-boleh saja.
Demikian hadirin hadirat dua hal yang saya sampaikan tadi, hadits tentang :
لَاتُشَدُّ الرِّحَالُ, dan إِتِّخَاذُ اْلقُبُوْر مَسَاجِدَ
Mengenai kubah diatas kuburan, di dalam mazhab Al Imam Syafi’I bahwa hal itu tidak diperbolehkan kalau tanpa seijin pewakafnya, kalau pewakafnya mengizinkan maka tidak ada lagi larangannya. Namun hal itu mustahab (dianjurkan) bagi para Shalihin demikian yang dijelaskan oleh Al Imam An Nawawy Hujjatul islam dan Imam lainnyabahwa dibuatnya kubah-kubah untuk para shalihin itu mustahab fih ( di sunnahkan).
Tentunya supaya orang yang ziarah kesitu tidak kepanasan dan tidak kehujanan, kalau mau berdoa atau apa maka tidak repot dan tidak terganggu, kasian para peziarah itu maka di bangun tempat untuk mereka, bukan untuk mereka yang wafat, mereka yang wafat sudah lewat dengan amal pahalanya, jika mereka mulia maka mereka akan dalam kemuliaan dan jika mereka hina maka mereka dalam kehinaan, namun orang yang berziarah kasihan, kalau banyak orang yang berziarah ke tempat itu kepanasan atau kehujanan dan lain sebagainya maka dibikinkan kubah saja untuk orang-orang yang hidup di dunia, kalau mereka yang wafat sudah di dalam istana kemegahan yang abadi di dalam kubur tanpa perlu ada kubah, demikian hadirin, tapi untuk orang biasa sebagian ulama bermazhab syafi’i mengatakannya makruh kecuali kalau tidak diizinkan oleh pewakaf maka tentunya menjadi haram hukumnya.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Rasul SAW adalah manusia yang paling indah budi pekertinya, berkata salah seorang sahabat Ra ketika seorang wanita memberi kabar kepada Rasul SAW, diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, bahwa putrinya wafat maka Rasul SAW berkata katakan pada wanita itu ittaqillah washbirii : bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah, Allah mengambil apa yang dimilikiNya.
إِنَّ لِلهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ( رواه البخاري
“Sesungguhnya kepunyaan Allah apa yang Ia ambil dan kepunyaanNya apa yang Ia berikan dan segala sesuatu pada sisiNya itu ada ketentuannya”. ( HR. Bukhari )
Namun wanita itu mengirim lagi utusan kepada Rasul SAW dia belum bisa tenang atas kematian putrinya, maka Rasulullah SAW keluar bersama para sahabat untuk mengunjungi rumah duka, rumah jenazah. Sampai di rumah jenazah Rasul SAW tidak kuat menahan air matanya. Inilah yang saya sebutkan tadi bahwa Rasul SAW juga menangisi jenazah, menunjukkan hal ini tidak dilarang, maka Rasul menangis, kemudian para sahabat berkata “ Wahai Rasullullah engkau menangisi jenazah”?, Rasul berkata :
هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللهُ فِي قُلُوْبِ عِبَادِهِ وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءُ
" Ini adalah kasih sayang yang dijadikan Allah pada setiap hati hambaNya, sesungguhnya Allah akan mengasihi hamba-hambaNya yang penyayang”.
Ini kasih saying kata Rasul, dan orang punya kasih sayang dan Allah beri kasih sayang itu sebagai anugerah yang agung. Manusia yang paling berkasih sayang Nabi kita Muhammad SAW. Allah jadikan kasih sayang itu ada pada setiap hati hambaNya. Dan sungguh Allah itu mengasihani dan menyayangi orang-orang yang berjiwa kasih sayang, makin berkasih sayang seseorang, makin disayangi oleh Allah. Semoga Allah menyinari dan menerangi hati kita dengan cahaya sifat kasih sayang kepada seluruh makhluknya hingga Allah selalu berkasih sayang kepada kita.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bahwa Rasul SAW ini orang yang sangat peduli khususnya kepada fuqara’ , bagaimana Rasul SAW peduli kepada orang-orang susah,sebagaimana diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul saw sedang shalat dan selepas salam beliau langsung berdiri dan keluar dari shaf shalat, nah dalam hadits ini ada dua dalil yang bisa kita ambil, dalil yang pertama Rasulullah selepas shalat pasti berzikir dulu kenapa? karena ketika Rasul SAW selesai salam langsung keluar, maka para sahabat bertanya : “ ada apa Ya Rasulullah kok terburu-buru?” Rasulullah tidak menjawab terus keluar dari shaf shalat, menunjukkan bahwa Rasul SAW selepas shalat berzikir dulu. Kalau zaman sekarang orang yang mengatakan Rasulullah itu selepas shalat tidak berzikir , jadi berzikir selepas shalat itu hukumnya bid’ah? maka tentunya ia bertentangan dengan hadits ini.
Hadirin hadirat… Rasulullah SAW terus keluar tidak ikut berzikir bersama jama’ah selepas salam selesai shalat, ditanya tidak jawab, tidak lama kemudian beliau berjumpa dengan para sahabat, ditanya oleh para sahabat “ Ya Rasulullah tadi engkau terburu-buru, kenapa? seakan-akan ada sesuatu yang membuatmu terkejar-kejar selepas salam tanpa zikir dan doa langsung keluar meninggalkan shaf shalat “, maka Rasul SAW berkata: “tadi aku selepas salam teringat ada butiran kecil daripada perak kusimpan di rumah lupa belum ku sampaikan kepada orang yang berhak, belum ku sedekahkan”. Mungkin kalau kita sekarang sebutir kecil perak itu harganya hanya lima ratus atau seribu rupiah. Selepas salam teringat kalau itu belum disedekahkan kepada fuqara’ maka keluar dari shalatnya terburu-buru, demikian indahnya budi pekerti Nabi Muhammad SAW, kalau sudah urusan hak para fuqara’ beliau tidak akan melambatkannya tetapi segera terburu-buru menyelesaikannya, padahal sebutir kecil perak saja, apalagi kalau emas atau uang yang banyak.
Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari bagaimana indahnya budi pekerti Nabi kita Muhammad SAW, ketika Rasul SAW didatangi seorang wanita yang membawa sebuah kain dan ia berkata ini aku tenun sendiri pakaian ini supaya engkau pakai wahai Rasulullah, maka Rasul SAW menerimanya dengan gembira dan senang, maka Rasulullah berterima kasih, dan wanita itu pergi kemudian Rasulullah pakai kain itu. Saat kain itu dipakai datang orang lain bersama para sahabat dan satu orang berkata : aku minta pakaian ini Ya Rasulullah, para sahabat lain marah mendengar hal itu, orang ini tidak punya akhlak kenapa? lagi di pakai oleh Rasul SAW diminta, pertama tidak punya akhlak kepada Rasul SAW, kedua lebih marah lagi karena mereka tahu bahwa Rasulullah tidak pernah menolak permintaan orang yang meminta kepadanya, tidak pernah mengatakan tidak,
مَا سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ شَيْئًا قَطٌّ فَقَالَ لَا
“ Tidaklah sesekali Rasulullah dimintai sesuatu kemudian berkata “ Tidak”. (shahih Bukhari)
selalu memberi inilah Rasul SAW. Minta kepada orang yang tidak pernah menolak maka keterlaluan sekali kata sahabat kira-kira berkata seperti itu. Maka Rasul pun membukanya dan memberikannya. Maka para sahabat lain marah kepada orang itu dan sahabat berkata : tidak punya adab kamu ini, Rasulullah lagi pakai kau memintanya, maka orang itu berkata : bukan itu yang ku inginkan wahai sahabatku tapi aku ingin dikafani dengan pakaian yang telah di sentuh oleh tubuh Nabi Muhammad SAW, demikian riwayat Shahih Al Bukhari . Maka ketika orang itu wafat ia dikafani dengan kain itu, karena ia ingin dikafani dengan pakaian yang sudah bersentuhan dengan kulitnya Nabi Muhammad SAW.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Manusia yang budi pekertinya paling indah dan Rasul SAW bersabda :
أَحَبُّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا
“ Orang yang paling kucintai di antara kalian adalah orang yang paling bagus budi pekertinya” . (Shahih Bukhari)
Kita bermunajat kepada Allah SWT semoga Allah memuliakan kita di dunia dan akhirah , Rabbi..limpahkan kepada kami kebahagiaan, limpahkan kepada kami kekhusyu’an limpahkan kepada kami kedamaian Rabbi kami bermunajat atas namaMu yang Maha Indah ,namaMu Yang Maha Abadi, namaMu yang Maha Tunggal. Rabbi..dari namaMu terpecah seluruh kemuliaan di alam semesta sepanjang waktu dan zaman, yang dari ketentuanMu seluruh kejadian dan kehidupan. Wahai pemilik dunia dan akhirah. Wahai pemilik barzakh, wahai pemilik alam zhahir dan alam bathin, wahai pemilik setiap sanubari, wahai yang maha membolak-balikkan sanubari dengan kehendaknya, maka terangi jiwa kami dengan cahaya namaMu yang Maha Indah, terangi hari-hari kami dengan keindahan anugerahmu , terangi siang dan malam kami dengan cahaya pengampunanMu
اَللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا خَيْرَ مَا عِنْدَكَ بِشَرِّ مَا عِنْدَنَا فَضْلاً وَإِحْسَانًا
Ya Allah jangan Engkau halangi kami dari anugerah yang akan Kau beri karena dosa-dosa kami, jangan sampi terhalang anugerah itu wahai Allah, terus sampaikan pada kami walaupun kami banyak berbuat dosa, tambahi pula anugerah kepada kami untuk ingin bertaubat, untuk ingin beristighfar untuk ingin membenahi diri, untuk ingin meninggalkan dosa. Ya Rabbi kami berdoa kepadaMu agar Kau amankan kami , amankan rumah tangga kami, amankan keluarga kami, amankan wilayah kami , tenangkan bumi Jakarta dari bahaya gempa dan jauhkan bumi Jakarta dari bahaya banjir dan bencana alam dan juga seluruh wilayah di negeri Indonesia ini, tenangkan bumi dari gempa tenangkan gunung daripada apinya, tenangkan hujan daripada membawa banjir dan musibah dan bencana alam lainnya gantikan Rabbi dengan guncangan jiwa yang menginginkan keluhuran jiwa yang terguncang dengan khusyu’ jiwa yang bergetar memanggil namaMu, Ya Rahman Ya Rahim..tenangkan alam semesta gemuruhkan jiwa dengan khusyu’ dan hidayah..
فَقُوْلُوْا جَمِيْعًا...
Katakanlah bersama-sama…
يَا اللهْ يَا اَللهْ يَا اللهْ...يَا اللهُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ...لَاإِلهَ إِلَّا الله... مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَعَلَيْهَا نُبْعَثُ إِنْ شَاءَ اللهُ مِنَ اْلأَمِنِيْنَ.

Selengkapnya...